Posted by : Fatinah Munir 15 November 2016

Well, sebenarnya saya ingin menulis pengalaman saya selama di Kampung Inggris, Pare, Kediri. Tapi sayangnya, pasti dibutuhkan info lain untuk tulisan saya sebelum saya bercerita tentang pengalaman saya. Oleh sebab itu saya telurkan tulisan ini sebagai awal dari tulisan pengalaman saya dan sebagai awalan, di tulisan ini merupakan berbagai moda transportasi yang dapat menjadi opsi menuju Pare, Kampung Inggris.



What should you take to get Pare?

Jika teman-teman pembaca berniat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris di Pare, silakan datang ke tempat ini dengan berbagai macam transportasi dari kota masing-masing yang dapat mengakses Kota Kediri, seperti kereta atau bus. Sedangkan bagi teman-teman yang menggunakan pesawat, bisa memilih dua opsi tujuan pesawat; Surabaya atau Jogjakarta.

Menggunakan Pesawat Tujuan Surabaya.

Dari Surabaya bisa menggunakan mobil travel (harus menghubungi pengada jada travel tertentu) dengan biaya kurang lebih 80.000 IDR sampai ke tempat tujuan masing-masing (camp/kost/course).

Dari Surabaya bisa menggunakan bus antar kota trayek Surabay-Blitar. Saya lupa nama bus ini, seingat saya bus ini berwarna biru. Berdasarkan info beberapa teman, ongkos bus ini sekitar 40.00-50.00 IDR.

Menggunakan Pesawat Tujuan Jogjakarta

Kebanyakan orang yang terbang dari Sumatera memilih tujuan Jogjakarta, saya kurang tahu alasan pastinya. Entah karena tidak ada penerbangan ke Surabaya atau karena biaya penerbangan menuju Jogjakarta jauh lebih terjangkau dibandingkan menuju Surabaya. Jika teman-teman memilih penerbangan menuju Jogjakarta, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan kereta dari Jogjakarta ke Kota Kediri.


Menggunakan Kereta

Jika teman-teman menggunakan kereta menuju Kota Kediri, ada beberapa opsi yang dapat teman-teman pilih untuk menuju Pare. Di antranya adalah sebagai berikut.

Mobil carteran bersama. Biasanya mobil ini ditawarkan kepada serombongan orang yang akan pergi ke Pare. Kalaupun kapasitas mobil belum memenuhi kapasitas penuh  penumpang dan barang, supir ataupun rombongan tersebut akan mencari kawan agar mobilnya penuh. Biasnaya mobil cukup untuk 7-8 orang. Sejujurnya saya belum pernah menggunakan transportasi jenis ini, karena konon harganya cukup mahal, sekitar 80.000 IDR per orang atau bahkan lebih. Kelebihan dari jasa mobil carteran adalah teman-teman bisa langsung duduk tenang, tinggal menyebutkan nama tempat tinggal atau kursusan selama di Pare dan tidur di dalam mobil hingga pak supir menurunkannya. Kekurangannya, khususnya bagi solo-traveler seperti saya adalah perjalanan kurang berkesan dan awkward. Sebab biasanya satu mobil diisi oleh orang-orang sudah saling kenal, bukan seperti solo-traveler seperti saya.

Ojek. Di luar stasiun ada banyak jasa ojek yang nawarkan langsung ke Pare dengan jarak tempuh 60-90 menit. Lumayan cepat jika teman-teman melakukan perjalanan ke Pare dengan waktu yang mepet dengan jam mulai belajar di kelas. Untuk menggunakan jasa ojek, standart-nya teman-teman akan dikenakan 60.000 IDR, boleh dilebihkan kalau mau beramal. Kelebihan dari jasa ojek menuju Pare selain efisiensi waktu adalah teman-teman bisa leluasa menikmati pemandangan selama perjalanan Kota Kediri-Pare, apalagi jika kereta teman-teman tiba sebelum subuh. Udara dingin pedesaan akan menyambut kedatangan teman-teman. Kekurangan dari jasa ojek ini adalah akan kurang rileks bagi teman-teman yang membawa banyak barang atau hanya membawa satu carrier (tas gunung) yang besar.

Becak ft Angkot. Transportasi ini cenderung menjadi pilihan saya selama bolak-balik Jakarta-Pare. Selain biayanya lebih terjangkau, teman-teman juga bisa ikut melestarikan becak dan membantu pengemudi becak yang umumnya adalah orang-orang yang tua. Jika teman-teman menggunakan becak, tariff becak dari Stasiun Kediri ke Pagkalan Angkot (depan Polsek Kediri) per 2016 adalah 15.000-20.000 IDR. Tariff ini tergantung dari jumlah bawaan teman-teman. Jika teman-teman datang berdua, bisa menggunakan satu becak dengan tariff 20.000-25.000 IDR. 

Perjalanan menuju Pare bisa dilanjutkan dengan angkot dengan tariff 25.000-30.000 IDR. Tariff ini menyesuaikan season belajar di Pare. Tariff akan murah atau normal jika teman-teman datang pada high season, begitupun sebaliknya. Kelebihan menggunakan becak ft angkot adalah teman-teman bisa merasakan euphoria perjalanan di Kota Kediri hingga Pare, berkenalan dengan pengunjung baru, bisa lebih bersantai. Kekurangannya adalah jika teman-teman ingin cepat beristirahat, pilihan ini agak kurang tepat karena nantinya angkot akan menunggu mobil penuh dan berhenti di banyak kursusan untuk menurunkan penumpang lain.

That's all sedikit ulasan tentang kendaraan yang dapat digunakan menuju Pare, Kampung Inggris, Kediri berdasarkan pengalaman saya selama 2015-2016. Semoga bermanfaat.

Jika ada info terbaru yang teman-teman tahu, teman-teman sangat diperbolehkan menambahkan info tersebut di kolom komentar. Thanks a bunch for reading :)

Leave a Reply

Terima kasih atas komentarnya :)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

You are The

Hallo Happy Readers!

Hallo Happy Readers!
Selamat datang di blog pribadi saya. Di blog ini teman-teman akan membaca tulisan-tulisan saya seputar pendidikan, kedisabilitasan dan inklusivitas, pengalaman mengajar, dan tulisan-tulisan lainnya yang dibuat atas inspirasi di sekitar saya. Semoga tulisan dalam blog ini bermanfaat dan menginspirasi pada kebaikan. Selamat membaca!

Contact Me

@fatinahmunir

fatinahmunir@gmail.com

Educator | Writer | Adventurer

Berbakti | Berkarya | Berarti

My Friends

- Copyright © Fatinah Munir -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -